Mungkin kamu telah sering mendengar mengenai manfaat tidur nyenyak bagi kesehatan tubuh kamu. Jika kamu mempertanyakan mengenai masalah kesehatan jika kamu kekurangan tidur, mungkin gangguan pada fokus serta kemampuan kognitif, sehingga tak heran jika kekurangan tidur bisa berpengaruh pada produktivitas kamu,dan pada ujungnya juga berimbas pada penghasilan kamu. Keterkaitan antara tidur dengan penghasilan ini telah ditunjukkan oleh penelitian yang datang dari dua orang ekonom Amerika yang bernama Matius Gibson dan Jeffrey Shrader.

Studi yang mereka lakukan di akhir tahun 2015 lalu menunjukkan adanya keterkaitan antara tidur dengan penghasilan seseorang. Melansir dari cheatsheet, berdasarkan pada data survei dari the American Time, kedua peneliti tersebut menemukan bahwa orang-orang yang berada di sisi barat zona waktu (di mana matahari terbenam lebih lama) dan memulai jam tidurnya lebih lambat. Peneliti juga menemukan bahwa orang-orang tersebut mendapatkan kekurangan tidur sebanyak satu jam setiap minggu. Terlebih lagi, orang-orang tersebut hanya menghasilkan sedikit uang.

Setelah menyelesaikan penelitiannya, kedua peneliti tersebut berkesimpulan bahwa orang-orang yang mendapatkan tidur rata-rata lebih banyak satu jam setiap minggunya meningkatkan penghasilan mereka sebanyak 1%. Sedangkan orang-orang yang meningkatkan tidur mereka dalam durasi satu jam setiap minggu dalam jangka panjang meningkatkan upah mereka hingga 4,5%.

Temuan ini dapat menjadi sebuah saran untuk memberikan para pekerja fleksibilitas yang lebih besar bagi mereka di tempat kerja. Ini adalah cara yang tepat untuk mendorong mereka memiliki produktivitas yang lebih besar. Dengan begitu para pekerja akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja lebih baik dan mendapatkan potensi mereka secara penuh.

Kentang memang menjadi salah satu menu favorit banyak orang. Hanya saja, kini para ahli kesehatan mulai memperingatkan kita akan bahaya makanan yang satu ini karena mampu meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Seperti yang dilansir melalui huffingtonpost.com, mengonsumsi tujuh atau lebih kentang dalam seminggu mampu meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Kentang mampu meningkatkan risiko diabetes hingga 33% jika dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi satu porsi dalam seminggu. Bahkan mengonsumsi kentang sejumlah 2-4 porsi seminggu mampu meningkatkan risiko diabetes sebanyak 7%.

Pelaku utama yang menjadi penyebabnya adalah jenis kentang yang diolah dengan cara digoreng. Di sisi lain, para peneliti juga menyimpulkan bahwa mengonsumsi tiga porsi kentang selama seminggu memiliki manfaat yang sebanding dengan mengonsumsi biji-bijian seperti beras, gandum, dan jagung. Makanan tersebut mampu menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 12%.

Kentang yang dianggap sebagai sayuran sehat di beberapa negara, sebaiknya tidak dianggap sebagai makanan yang sehat dalam diet. Kentang bisa disamakan dengan karbohidrat olahan. Ini karena kentang mengandung sejumlah besar pati dan mengandung sedikit serat, vitamin, mineral dan polifenol. Kualitas dan kuantitas yang rendah dari karbohidrat dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap diabetes tipe 2. Ketika kentang disajikan saat masih panas, kandungan pati di dalamnya akan lebih mudah dicerna dan meningkatkan kadar glukosa lebih cepat.

Kesimpulannya, orang-orang yang meningkatkan konsumsi kentang dari waktu ke waktu terutama kentang goreng memiliki peningkatan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 atau resistensi insulin. Untuk mengatasinya sekaligus sebagai tindakan pencegahan adalah dengan memperbanyak mengonsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan juga kacang-kacangan.

Pergantian malam tahun baru di kota Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) dihebohkan dengan adanya peristiwa kebakaran hotel bintang lima, Address Downtown yang terletak di kawasan elite Burj Khalifa.

Meski dirundung duka, namun ada saja yang memanfaatkan peristiwa kebakaran hotel berlantai 63 tersebut dengan melakukan selfie. Salah satunya pemiliki akun dengan nama AR Alateeqi.

Dalam foto tersebut, pasangan kekasih ini selfie dengan latar belakang Address Downtown yang terbakar.

“Tahun Baru Dubai tersayang. Semoga Tuhan memberkati dan selalu menjaga. Kamu (Dubai) selalu mengejutkan kami dengan menyuguhkan kembang api terbesar,” kicau AR Alateeqi, seperti dilansir Dailymail, Sabtu, 2 Januari 2016.

Sontak saja, dengan kicauan dan selfi tersebut banyak netizen yang melontarkan hujatan.

“Sangat jahat atau bodoh adalah pasangan ini yang mengambil gambar di depan neraka yang menjulang,” kata netizen.

“Kenapa Anda melakukan ini?” ujar salah satu netizen lainnya.

Tak hanya itu ada juga netizen yang menyindir, bahwa berselfie saat peristiwa tersebut merupakan ‘selfie paling pantas yang pernah ada’.

“Pasangan mengambil selfie saat kebakaran, saya rasa tidak elok. Tetapi tahun baru tetap berlangsung namun tetangga yang tak jauh terbakar, sangat tidak sopan,” komentar Gail Morrissey.

Adapun menurut Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Dubai, Mayjen Rashed al-Matrushi, tidak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran hotel tersebut. Tercatat ada 14 orang mengalami cedera ringan.

“Tidak ada luka, alhamdulillah. Tentu saja, itu tidak memengaruhi perayaan,” ungkapnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berkukuh ingin mempertahankan sistem presidensial dalam pemerintahan Turki dengan mengutip cara Adolf Hitler memimpin Jerman. Menurut dia Jerman di bawah kepemimpinan Hitler telah menjalankan pemerintahan yang efektif.

Keinginan Erdogan ini dikhawatirkan akan membuat Turki menjadi negara yang terbelah.

Koran the Independent melaporkan, Jumat (1/1), dalam jumpa pers sepulang dari Arab Saudi, Erdogan ditanya apakah dia akan tetap mempertahankan struktur pemerintahan yang menganut sistem presidensial di sebuah negara kesatuan.

"Ya, tidak ada yang bilang sistem presidensial tidak bisa dilakukan di negara kesatuan.

Sudah ada contohnya di negara lain di dunia saat ini dan di masa lalu. Di Jerman dengan Hitler misalnya. Di negara lain juga ada," ujar Erdogan.

Pada November lalu Partai AKP pendukung Erdogan kembali memenangkan pemilu parlemen sehingga menguatkan posisi Erdogan sebagai presiden.

Media televisi pemerintah kini hanya memberi waktu tayang sedikit berita atau liputan dari kelompok oposisi.

Seorang pejabat senior Turki mengatakan omongan Erdogan itu harusnya diartikan Turki tidak perlu mencontoh Nazi Jerman untuk menerapkan sistem presidensial.

"Ada contoh yang baik dan buruk dari sistem presidensial. Yang terpenting ada keseimbangan dalam sistem pemerintahan," kata dia kepada the Independent.

"Nazi Jerman sudah tentu adalah salah satu contoh terburuk dalam sejarah."


Menjelang pergantian tahun 2015 ke 2016, Nikita Mirzani memiliki harapan tersendiri. Banyak diterpa masalah sepanjang 2015, ibu dua anak itu berdoa agar tahun depan ia tak lagi tersandung kasus.

"Tahun depan nggak ada lagi macem-macem. Maunya bahagia-bahagia aja. Semua orang kan mau bahagia. Setidaknya tidak ada lagi kasus-kasus lagi yang bikin nama baik, imej jadi drop dan sebagainya, tidak ada lagi," ujar Nikita saat dijumpai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (30/12).




Namun Nikita agak sedikit was-was dengan tahun 2016 yang sudah ada di depan mata. Pasalnya, ada seseorang yang meramal bahwa tahun depan ia akan mengalami masalah lagi.

"Ramalannya sih bagus ya. Tapi cuma ada sedikit syok aja. Katanya ada masalah lagi tahun depan. Cuma namanya manusia, masih bernapas, pasti ada cobaan dan masalah. Tergantung cara menyikapinya gimana," lanjutnya.

Meski mengaku tidak parno, tapi Nikita antara percaya dan tidak percaya dengan ramalan seperti ini. Namun ia capek dengan masalah yang menimpanya, termasuk kasus ditangkap karena diduga jadi PSK.

"Kalau capek pasti capek. Kalau kapok, toh masalah yang PSK itu kan nggak terbukti apa-apa. Kan pada berasumsi sendiri, akhirnya beritanya jadi besar. Padahal buktinya nggak ada," pungkasnya.